Bagian dalam panduan arketipe deployment Google Cloud ini menjelaskan arketipe deployment global.
Dalam arsitektur yang didasarkan pada arketipe deployment global, aplikasi berjalan di beberapa region Google Cloud di seluruh dunia. Anda dapat men-deploy aplikasi sebagai stack yang tidak berbasis lokasi terdistribusi atau sebagai beberapa stack yang terisolasi secara regional. Dalam kedua kasus tersebut, load balancer anycast global mendistribusikan traffic ke region yang sesuai. Aplikasi ini menulis data ke, dan membaca dari, database yang direplikasi secara sinkron yang tersedia di semua region, seperti Spanner dengan konfigurasi multi-region. Komponen lain dari stack aplikasi juga dapat bersifat global, seperti cache dan penyimpanan objek.
Diagram berikut menunjukkan varian arketipe deployment global yang terdistribusi dan tidak mengetahui lokasi:
Diagram sebelumnya menunjukkan stack aplikasi yang tidak mengetahui lokasi, dengan instance frontend dan backend (biasanya microservice) yang didistribusikan di beberapa zona dalam tiga region Google Cloud. Load balancing anycast global mendistribusikan traffic yang masuk ke instance frontend yang sesuai. Distribusi ini didasarkan pada ketersediaan dan kapasitas instance serta kedekatan geografisnya dengan sumber traffic. Load balancer internal lintas region mendistribusikan traffic dari instance frontend ke backend instance yang sesuai berdasarkan ketersediaan dan kapasitasnya. Aplikasi ini menggunakan database yang direplikasi secara sinkron dan tersedia di seluruh region.
Diagram berikut menunjukkan varian arketipe deployment global dengan stack aplikasi yang diisolasi secara regional:
Diagram sebelumnya menunjukkan stack aplikasi yang diisolasi secara regional dan berjalan di beberapa zona dalam dua region Google Cloud. Topologi ini mirip dengan arketipe deployment multi-regional, tetapi menggunakan load balancer anycast global, bukan perutean DNS. Load balancer global mendistribusikan traffic yang masuk ke frontend di region yang paling dekat dengan pengguna. Kedua stack aplikasi ini menulis data ke, dan membaca dari, database yang direplikasi secara sinkron dan tersedia di kedua region. Jika terjadi pemadaman layanan di salah satu dari dua region tersebut, load balancer global akan mengirimkan permintaan pengguna ke frontend di region lain.
Kasus penggunaan
Bagian berikut memberikan contoh kasus penggunaan yang arketipe deployment globalnya merupakan pilihan yang tepat.
Aplikasi yang sangat tersedia untuk audiens global
Kami merekomendasikan arketipe deployment global untuk aplikasi yang melayani pengguna di seluruh dunia, sehingga memerlukan ketersediaan tinggi dan keandalan terhadap gangguan di beberapa region.
Peluang untuk mengoptimalkan biaya dan menyederhanakan operasi
Dengan arketipe deployment global, Anda dapat menggunakan resource global dengan ketersediaan tinggi, seperti load balancer global dan database global. Dibandingkan dengan deployment multi-regional, deployment global dapat membantu mengurangi biaya dan menyederhanakan operasi karena Anda menyediakan dan mengelola lebih sedikit resource.
Pertimbangan desain
Saat Anda membangun arsitektur yang didasarkan pada arketipe deployment global, pertimbangkan faktor desain berikut.
Biaya penyimpanan, replikasi, dan jaringan
Dalam arsitektur yang didistribusikan secara global, volume traffic jaringan lintas lokasi dapat cukup tinggi dibandingkan dengan deployment regional. Anda juga dapat menyimpan dan mereplikasi lebih banyak data. Saat Anda membangun arsitektur yang didasarkan pada arketipe deployment global, pertimbangkan biaya yang berpotensi lebih tinggi untuk penyimpanan dan jaringan data. Untuk aplikasi yang penting bagi bisnis, keuntungan ketersediaan arsitektur yang terdistribusi secara global mungkin lebih besar daripada biaya jaringan dan penyimpanan yang lebih tinggi.
Mengelola perubahan pada sumber daya global
Peluang untuk menggunakan resource global yang sangat tersedia dapat membantu Anda mengoptimalkan biaya dan menyederhanakan operasi. Namun, untuk memastikan bahwa resource global tidak menjadi titik tunggal kegagalan (SPOF), Anda harus mengelola perubahan konfigurasi pada resource global dengan cermat.
Contoh arsitektur
Untuk contoh arsitektur yang didasarkan pada arketipe deployment global dengan beberapa stack yang terisolasi secara regional, lihat Deployment multi-region dengan load balancing global di "Mendesain infrastruktur yang andal untuk workload Anda di Google Cloud".